Rebana ubi digunakan sebagai alat komunikasi sederhana pada zaman itu karena bunyinya yang cukup keras. Jumlah pukulan pada rebana ubi memiliki makna tersendiri yang telah dipahami oleh masyarakt saat itu.
Rebana ubi sering digunakan saat upacara pernikahan, selain itu Rebana ubi juga digunakan sebagai alat komunikasi sederhana pada zaman itu karena bunyinya yang cukup keras. Jumlah pukulan pada rebana ubi memiliki makna tersendiri yang telah dipahami oleh masyarakt saat itu.
Riau Cultural Art whicis held every year
Kegiatan rutin yang selalu diadakan di Desa Wisata Budaya Bokor Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau setiap tahunnya, dan mampu menarik minat wisatawan asing maupun lokal
Pacu Jalur merupakan sebuah perlombaan mendayung di sungai dengan menggunakan sebuah perahu panjang yang terbuat dari kayu pohon. Panjang perahu ini bisa mencapai 25 hingga 40 meter dan lebar bagian tengah kir-kira 1,3 m s/d 1,5 m, dalam bahasa penduduk setempat, kata Jalur berarti Perahu. Setiap tahunnya, sekitar tanggal 23-26 Agustus, diadakan Festival Pacu Jalur sebagai sebuah acara budaya masyarakat tradisional Kabupaten Kuantan Singingi,Riau bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Rumah adat Selaso Jatuh Kembar disebut juga Balai salaso jatuh merupakan bangunan seperti rumah adat tapi fungsinya bukan untuk tempat tinggal melainkan untuk musyawarah atau rapat secara adat.
Sesuai dengan fungsinya bangunan ini mempunyai macam-macam nama antara lain Balairung Sari, Balai Pengobatan, Balai Kerapatan dan lain-lain. Bangunan tersebut kini tinggal beberapa rumah saja, didesa-desa tempat musyawarah dilakukan di rumah Penghulu, sedangkan yang menyangkut keagamaan dilakukan di masjid.
Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.Rumah tradisional masyarakat Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang berdiri diatas tiang dengan bentuk bangunan persegi panjang.
Dari beberapa bentuk rumah ini hampir serupa, baik tangga, pintu, dinding, susunan ruangannya sama, dan memiliki ukiran melayu seperti selembayung, lebah bergayut, pucuk rebung dll. Selaso jatuh kembar sendiri bermakna rumah yang memiliki dua selasar (selaso, salaso) yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah.
Keris merupakan senjata pusaka yang telah digunakan berabad lalu. Tidak hanya di Riau, keris pada umumnya digunakan oleh bangsawan di Asia Tenggara. Keris merupakan simbol kehormatan dan alat mempertahankan diri. Senjata ini digunakan untuk menikam dari jarak dekat.
Kedudukan keris dalam sejarah sebagai simbol kehormatan tidak dipungkiri lagi, bahwa dalam masa kerajaan itu terlihat jelas sebagai bentuk perlindungan diri, maupun kebanggaan. Bahkan dalam sejarah modern, fungsi itu terus berkembang sebagai obyek sejarah, dan dapat pula menjadi benda penentu sejarah berdasarkan masa pembuatan dan jenis bahan yang digunakan.
Hingga kini dalam adat dan budaya Melayu Riau, selalu menggandengkan keris dalam setiap busana sebagai senjata pelengkap sejak turun-temurun. Namun yang berbeda dalam pekaian keris dari adat yang ada di pulau Jawa adalah, apabila penggunaan keris di Jawa diselipkan di pinggang bagian belakang, di Riau dan masyarakat melayu pada umumnya penggunaan keris adalah didepan.
Selengkapnya : https://www.tradisikita.my.id/2015/05/4-senjata-tradisional-provinsi-riau.html#ixzz4FZUvwBG9
Follow us: @kangdede on Twitter | dede.mahmud on Facebook
Zapin is derived from the Arabic language is "Zafn" that have meaning quick foot movement in unison by a punch. Zapin is a Malay dance repertoire under the influence of Arabic. This traditional dance is educative and entertaining, is used as a medium of propaganda Islamiyah through the lyrics of the song sung Zapin.
The accompanying music consists of two main tools stringed musical instrument lute and three small drums percussion musical instrument called Marwas. Prior to 1960, Zapin dancers only danced by men but now has regular danced by dancers female dancers even mix of men to women.
Tari Zapin dance movements are very diverse, though in essence its basic motion Zapin together, danced by people in the east and west coast of Sumatra, Peninsular Malaysia, Sarawak, Riau Islands, the coast of Kalimantan and Brunei Darussalam.
Masyarakat Rupat Utara menyebut tradisi ini dengan nama Zapin api. Zapin api merupakan permainan tradisional dari masyarakat pesisir Riau. Menurut cerita dari tokoh masyarakat sekitar, permainan zapin api, pada zaman dahulu merupakan permaian yang biasa dimainkan pada saat sunatan dan pernikahan. Namun, seiring pertunjukan musik ramai, tradisi ini dilupakan dan saat ini kembali dipertunjukkan lagi sebagai seni tradisi yang mampu menarik minat wisatawan. Meskipun dalam tarian ini mengandung unsur magis, dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu yang sebelumnya sudah dibacakan mantra oleh pemimpin tari zapin api ini.